Keadaan sosial budaya negara Indonesia bisa digolongkan jadi beberapa jenis, sebagaimana yang akan kita bahas pada artikel berikut ini.
1. Suku Bangsa
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa merupakan satu kelompok manusia yang terlilit oleh kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan dari kebudayaan mereka yang tidak ditetapkan oleh orang yang ada di luar mekanisme kebudayaan mereka.
Warga Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan keturunan. Secara etimologis, mayoritas suku bangsa di Indonesia datang dari keturunan rumpun bangsa Mongoloid. Mereka secara umum menyebar di daerah Indonesia sisi Barat. Beberapa lagi, khususnya yang tinggal di daerah Indonesia sisi Timur, sebagai keturunan Melanesia dan Negroid.
Daerah Indonesia yang paling luas dengan keadaan alam yang beragam macam menciptakan suatu skema kehidupan warga yang beragam macam juga. Rutinitas warga yang berkembang dan tumbuh dikuasai oleh keadaan fisik lingkungan setempat. Perihal ini pula yang mengakibatkan bangsa Indonesia mempunyai beragam macam suku bangsa dengan beragam tradisi dan budayanya yang unik. Tercantum tidak kurang dari 250 suku bangsa yang sudah bisa dideteksi di Indonesia.
Beberapa suku bangsa mempunyai jumlah warga yang besar, salah satunya ialah suku Jawa (45% jumlah warga Indonesia), Sunda (14% jumlah warga Indonesia), Madura (8%), dan Batak (7%). Keberagaman suku bangsa itu melahirkan keberagaman budaya. Beragam warisan budaya yang populer di antaranya, bermacam-macam candi, pakaian tradisional, tarian, wayang, kesusastraan, upacara adat, dan beragam seni pementasan yang lain.
2. Warga
Indonesia terhitung salah satunya negara yang mempunyai jumlah warga paling besar di dunia. Jumlah warga Indonesia ialah dua ratus lima, delapan juta jiwa (BPS, 2005). Berdasar pada jumlah warga itu, Indonesia menduduki posisi ke-4 dunia sesudah Amerika Serikat, posisi ke-3 di Asia sesudah India dan sebagai negara dalam jumlah warga paling besar di teritori Asia Tenggara.
Menurut dari beberapa data kependudukan yang ada penyebaran warga di sejumlah daerah di Indonesia belum juga merata. Sekitaran 60% warga Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Ketidakmerataan warga di Indonesia mengakibatkan juga ketidakimbangan daya bantu daerah di antara Pulau Jawa dengan di luar Pulau Jawa.
Keadaan demikian, sebagai satu permasalahan untuk pemerintahan berkaitan dalam usaha pemerataan pembangunan atau dalam hubungan dengan keamanan dan pertahanan. Ini perlu mendapatkan perhatian dan usaha penanganan dari pemerintahan mengingat warga sebagai salah satunya elemen utama yang bisa mendukung rencana dan penerapan pembangunan.
3. Bahasa
Bahasa resmi yang dipakai di Indonesia ialah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia terhitung dalam rumpun bahasa Melayu yang berkembang di sejumlah negara di daerah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Selainnya bahasa Indonesia, ada sekitaran 300 bahasa wilayah dengan aksen bahasa dan tipe aksaranya semasing.
Beberapa bahasa wilayah yang berkembang, di antaranya, bahasa Jawa (mempunyai lebih dari 80 juta pengucap dengan aksen wilayah yang berbeda) yang dipakai di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Di samping itu ada bahasa dan aksen Sunda di Jawa Barat. Di Sumatra berkembang bahasa dan aksen Aceh, Batak, dan Minangkabau.
Di Kalimantan berkembang bahasa Melayu dengan aksen Iban, Kahayan, dan beragam aksen wilayah yang lain. Di Bali dan Nusa Tenggara berkembang bahasa dan aksen Bali, Sasak, dan Sumbawa. Di Sulawesi dan Minahasa berkembang bahasa dan aksen Toraja, Bugis, dan Makassar.
Adapun di Papua berkembang bahasa dan aksen Papua. Di samping perkembangan bahasa dan aksen wilayah itu, ada aksara-aksara lama sebagai aksara wilayah yang dipakai dalam penulisan beberapa hasil kesusastraan periode lalu. Beberapa bentuk aksara itu, salah satunya aksara Jawa, aksara Bali, aksara Batak, dan aksara Bugis.
4. Agama
Keyakinan asli leluhur Indonesia ialah animisme dan dinamisme. Animisme ialah keyakinan pada arwah yang menempati benda-benda tertentu. Adapun dinamisme ialah keyakinan kalau beberapa benda tertentu memiliki kemampuan. Keyakinan ini telah ada jauh saat sebelum kehadiran tuntunan agama di Indonesia.
Agama yang paling besar jumlah penganutnya di Indonesia ialah agama Islam, > 85% warganya beragama ini. Agama yang lain berkembang ialah agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Di samping itu terdapat beragam tipe aliran keyakinan kepada Tuhan yang berkembang di masyarakat.
5. Pendidikan
Pendidikan sebagai salah satunya tanda pendukung naiknya tingkat kualitas warga. Di tahun ajaran 2000, kurang dari dua puluh, tujuh juta anak Indonesia tercatat sebagai pelajar sekolah dasar. Pemerintah melangsungkan program harus belajar enam tahun untuk penduduk negaranya.
Keadaan tersebut selanjutnya makin mengalami perkembangan dengan digiatkannya program pendidikan dasar sampai sembilan tahun yang mencakup pendidikan sekolah dasar (enam tahun) dan sekolah menengah pertama (tiga tahun). Usaha ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas warga Indonesia.
Itulah keadaan sosial budaya negara Indonesia yang memiliki beragam suku, budaya, agama, dan keragaman unik lainnya. Meski begitu, hebatnya negara Indonesia tetap berada dalam satu wadah tidak mudah goyah di bawah lambang Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.